Tingkatkan Produksi Kedelai Lokal, Komisi IV DPR RI Harapkan Demak Bisa Tekan Impor

DEMAK – Komisi IV DPR RI melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Demak, Senin (17/8/2023). Rombongan yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Anggia Erma Rini ini untuk meninjau penanaman kedelai di Tlogopandogan Kecamatan Gajah yang menjadi percontohan karena produksi kedelainya salah satu yang terbaik di Kabupaten Demak. 

Anggia mengharapkan, program penanaman kedelai lokal di Demak bisa ditingkatkan guna meningkatkan hasil produksi di dalam negeri, sehingga pengambilan produk kedelai impor diharapkan dapat berkurang.

“Ya, produksi kedelai lokal nanti disiapkan supaya hasilnya meningkat Harapannya produksi kedelai lokal bisa lebih baik lagi sehingga tidak tergantung dengan impor,” katanya.

Untuk mendukung program pengembangan kedelai tersebut, pihaknya telah menyiapkan dana khusus. Adanya bantuan itu, diharapkan kualitas kedelai yang dihasilkan bisa maksimal.

“Program swasembada kedelai lokal, anggaran dari pemerintah pusat sebesar Rp 400 an miliar untuk 250 ribu hektare lahan pertanian. Tentunya hasil produksi kedelai kita nantinya harus bisa lebih maksimal,” kata dia. 

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak Agus Herawan mengaku bersyukur karena Kabupaten Demak menjadi salah satu daerah percontohan untuk peningkatan produktivitas kedelai dalam negeri. 

“Kita sangat mendukung dan akan berupaya meningkatkan produksi kedelai di Kabupaten Demak. Tanaman kedelai bagi pertanian lokal, memang tidak sepopuler kacang hijau. Jadi, kita jadikan ini sebagai komoditas tanam yang akan dikembangkan sebaik-baiknya,” kata Agus. 

Nantinya, budidaya kedelai lokal di Kabupaten Demak itu akan mendapatkan bantuan dari Kementerian Pertanian. Petani juga dilatih untuk beralih supaya merubah pola pertanian dengan bio saka untuk pengganti pupuk kimia. Agus pun berharap, pertanian di Kabupaten Demak bisa terus berkembang bahkan dijadikan contoh di Jawa Tengah maupun nasional. 

“Semoga hasil yang ditanam petani bisa bagus seperti Grobogan. Ini menggunakan pupuk organik karena keseimbangan tanah, untuk mengurangi pupuk kimia agar mengembalikan kesuburan tanah,” ujarnya.(SJ/12)