Jagong Bareng Santri, Bupati Dico Ajak Cegah Paham Radikal

KENDAL – Bupati Kendal Dico M. Ganinduto mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk para santri untuk bekerjasama mengantisipasi masuknya paham radikal.

Menurutnya, masuknya paham radikal secara perlahan-lahan dan menyasar lingkungan yang Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakatnya rendah, sehingga mudah untuk dipengaruhi psikologisnya.

“Mengantisipasi paham radikal ini, yang pertama kali kita harus tingkatkan SDM, agar tidak mudah dipengaruhi. Maka, saya mengajak para santri agar terus meningkatkan SDM dan menjadi SDM utama di Kabupaten Kendal, sehingga paham radikal ini susah masuk di Kabupaten Kendal,” tutur Bupati Dico saat mengadiri acara Jagong Bareng Forkopimda Kendal Bersama Santri, Senin (15/8/2022).

Acara yang berlangsung di Aula Kodim Kendal itu, mengusung tema “Sinergitas dan Optimalisasi Peran Serta Masyarakat dalam Pencegahan Paham Radikal”.

Hadir dalam acara itu, Komandan Kodim Kendal Letkol Infantri Misael Marthen Jenry Polii, Kapolres Kendal AKBP Jamal Alam, Mahrus Kepala Kantor Kementerian Agama Kendal, Bowo Kasi Intel Kejaksaan Negeri Kendal Bowo, Suharjo Kepala Badan Kesbangpol Kendal, puluhan santri dan Pimpinan Pondok Pesantren di Kabupaten Kendal.

Bupati Dico menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat baik dan harus benar-benar diperhatikan, karena paham radikal dapat menyebabkan perpecahan, dapat mempengaruhi stabilitas keamanan negara Indonesia, termasuk di Kabupaten Kendal, sehingga harus diantisipasi.

Bupati Dico juga akan terus mendorong seluruh pondok pesantren di Kabupaten Kendal untuk neningkatkan SDM dan meningkatkan perekonomian, agar ke depan lebih baik lagi.

“Tentunya kami mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Kendal,walaupun berbeda-beda, baik agama, suku dan budaya, tapi harus menjaga dan terus membangun persaudaraan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa,” uarnya.

Sementara itu, Dandim Kendal Letkol Infantri Misael mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Kendal dan semua yang hadir dalam kegiatan ini, terutama kepada Bupati Kendal, yang telah mengingatkan kepada kita semuanya, bahwa Indonesia adalah milik bersama.

“Maka, menjadi kewajiban kita bersama untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, sesuai dengan tugasnya masing-masing,” ujar Letkol Misael.

Dandim Kendal menambahkan, seperti halnya, seorang bupati bertugas untuk mensejahterakan masyarakatnya, tugas Dandim dan Kapolres menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat.

Jika keamanan dan ketertiban terjaga dengan baik, maka, tugas pemerintah akan berjalan dengan baik, sehingga perekonomian masyarakat juga akan bertumbuh dengan baik.

Menurut Dandim Kendal, menjaga keamanan wilayah ini menjadi tanggungjawab Bersama, termasuk mencegah masuknya paham-paham radikal yang akan memperngarui stabilitas negara, termasuk di Kabupaten Kendal.

“Diharapkan melalui kegiatan-kegiatan seperti ini, dengan melibatkan para santri dan pimpinam Ponpes di Kabupaten Kendal dapat mencegah paham-paham radikalisme yang dapat merongrong persatuan dan kesatuan bangsa,” harap Dandim Kendal.

Selesai acara dilaksanakan pembacaan deklarasi damai yang isinya “Kami santri Kabupaten Kendal menolak segala paham radikal di kabupaten Kendal, Pancasila ideolgi bangsa, dan NKRI adalah harga mati”.

Kemudian dilanjutkan penandatanganan deklarasi oleh para santri, Bupati Kendal dan Forkopimda Kendal. Setelah itu pembagian bendera merah putih kepada para santri dan pengguna jalan pantura di depan Kodim Kendal dalam rangka mensukseskan gerakan pembagian 10 juta bendera merah putih kepada masyarakat. (SJ/11)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *