Ingin Eksis di Media Sosial? Kusai Bahasa
SEMARANG – Siapa yang berani bilang bahwa bahasa tidak memiliki kekuatan? “Saya kasih contoh, ini bagi yang masih remaja, ada mendapatkan dua kata dari pacar Anda, hidup Anda akan terasi berhenti. Kata-kata itu adalah; kita putus.” Hal tersebut disampaikan oleh Dr. Sri Suciati, M.Hum. Rektor Universitas PGRI Semarang dalam acara Seminar 120 Doktor Upgris dengan teman “Berdaya Bahasa, Eksis di Media Sosial”.
Acara diselenggarakan pada Sabtu 22 Juli 2023 di Kampus 4 Universitas PGRI Semarang di Jalan Gajah Raya Semarang. Acara diselenggarakan oleh Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas PGRI Semarang. Acara yang juga menghadirkan Dr. Ngasbun Egar, M.Pd, Dekan FPBS UPGRIS, dan Dr. Dyah Nugrahani, M.Hum, Wakil Dekan II FPBS UPGRIS dihadiri oleh siswa, guru, penggiat seni, dan juga dosen.
Dr. Sri Suciati, M.Hum menambahkan bahwa betapa pentingnya bahasa. Kemampuan berbahasa yang baik dan benar dibutuhkan di berbagai macam industri. Semua aspek dalam kehidupan membutuhkan kemampuan berbahasa, baik secara lisan ataupun tulisan Ide/gagasan brilian bisa direalisasikan jika dikemukakan dengan baik dan benar Bahasa menjadi salah satu komponen utama yang dibutuhkan dalam bermedia sosial Dengan pilihan bahasa yang kita gunakan, bisa bikin orang tercerahkan, sedih, gembira, terprovokasi, marah, bahkan jatuh cinta.
“Sekarang ini banyak konten kreator yang mengembangkan bahasa seabagi objek kontennya.” terang Sri Suciati.
Mengapa para konten kreator itu mendapat tempat di hati masyarakat? Rektor Universias PGRI Semarang itu menjawab hal itu tidak lan karena mereka unik, langka, menghibur, dan informatif. “Kita perlu mengisi ruang digital kita dengan hal-hal yang positif dan jangan menghalalkan segala cara demi viralitas.”
Sementara itu Dr. Ngasbun Egar menyampaikan bahwa orang-orang terkaya di dunia saat ini adalah pemilik media sosial. Orang Indonesia masih menjadi pengguna saja mereka menjadi konsumen atas perayaan digital sekarang ini. Perlu dilikirkan agar lebih banyak lagi yang menjadi produsen dengan konten-konten yang bermutu. Dr. Ngasbun Egar memaparkan strategi agar berhasil di ruang digital adalah menentukan audiens yang jelas, kenali audiens, pilih platform yang tepat, buat bank konten, buat jadwal konten, dll. Strategi pemanfaatkan media sosial itu diajarkan di Program Studi yang ada di lingkungan Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni yaitu, Pendidikan Bahasa Inggirs, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah.
Dr. Dyah Nugrahani, M.Hum lebih menekankan pada praktik dan menggali sejauh mana media sosial digunakan oleh para siswa. Dari proses menggali Dr. Dyah ini di dapati bahwa medsos mereka gunakan untuk promosi program sekolah, untuk berjualan, untuk personal branding. (SJ/15)