Dosen UPGRIS Laksanakan Pengabdian Internasional
SEMARANG – Setiap bangsa di dunia termasuk Indonesia dan Thailand harus dapat mewujudkan 17 tujuan dalam Sustainable Development Goals (SDGs) yang telah dicanangkan oleh United Nations. Ketercapaian SDGs dapat membawa kesejahteraan bagi manusia pada generasi sekarang dan generasi yang akan datang. Pendidikan merupakan strategi penting dalam mencapai SDGs, karena pendidikan merupakan salah satu tujuan dari Sustainable Development (SD) dan juga sarana untuk mencapai semua tujuan dalam SDGs.
Baru-baru ini Dr Eny Hartadiyati WH MSi Med, Ervina Eka Subekti, SSi MPd, Rizky Esti Utami MPd, Dr Ir Anita Chandra Dewi S MPd, Arisul Ulumuddin MPd dan Fajar Ari Widiyatmoko MPd dosen Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) melaksanakan pengabadian kepada Masyarakat.
Inilah pentingnya Education for Sustainable Development untuk dipahami guru sebagai ujung tombak di pendidikan. Implementasikan dalam pembelajaran untuk menanamkan pola pikir keberlanjutan (sustainability) kepada peserta didik. Dengan pembelajaran yang menarik, sesuai dengan kebutuhan siswa sebagai generasi yang mahir dalam teknologi.
Pembelajaran yang demikian sesuai dengan target pendidikan berkualitas (goals keempat dari SDGs), yaitu peserta didik mempunyai pengetahuan dan keterampilan tentang gaya hidup berkelanjutan dan Information and Communication of Technology (ICT). Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Tim pengabdian dan telah berkoordinasi oleh pihak sekolah sebagai mitra kegiatan PkM ini di Hatyaiwittayakarn School di kota Hat Yai, provinsi Songkhla, Thailand.
“Kami merumuskan permasalahan diantaranya guru-guru di sekolah tersebut sudah melakukan kegiatan pendidikan dengan baik, sudah melakukan proses pembelajaran dengan menarik dan inovatif. Namun, belum membekali siswa dengan pemahaman sustainability (pengetahuan, keterampilan, nilai-nilai, dan sikap untuk mengolah informasi, mengambil keputusan dan membuat tindakan yang bertanggung jawab terhadap lingkungan, kelangsungan ekonomi, dan masyarakat yang adil untuk generasi saat ini dan yang akan datang). Dengan kata lain sustainability belum disematkan di dalam pembelajaran,” tutur Eny.
Pelaksanaan secara luring digunakan untuk tahap pelaksanaan yaitu memberikan brainstorming yang dilakukan dengan metode ceramah informatif, tanya jawab, sharing dan diskusi tentang pentingnya nurturant effect yaitu pola pikir sustainability dalam pembelajaran selain instructional effect; Pra pelaksanaan dilakukan dengan metode demonstrasi, sharing dan diskusi berupa pemberian materi tentang SD dan ESD, desain instruksional pembelajaran bermuatan sustainability. (SJ/15)