Dapat Dukungan Kiai dan Kades, Ketua Fatayat NU Mantab Maju Wakil Bupati Semarang
UNGARAN – Kemunculan nama Nur Arifah, Kepala Desa Rembes Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang sebagai bakal calon Wakil Bupati Semarang, terkesan mengejutkan. Dia didapuk mendampingi Ngesti Nugraha, yang saat ini menjabat sebagai Bupati Semarang yang juga menjabat sebagai ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Semarang.
Rekomendasi dari partai politik pun telah dikantonginya. Mulai dari Partai Nasdem, Partai Golkar, Partai Demokrat, dan Partai Hanura. Pasangan Tiara (Ngesti-Nur Arifah) masih menantikan rekomendasi dari PDI Perjuangan, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Gerindra.
“Saya pendukung pak Prabowo Subianto sejak 2014. Saya mendukung beliau dan membeli atribut-atribut pak Prabowo untuk saya bagikan di masyarakat. Saya dan suami saya itu pendukung setia Pak Prabowo, Alhamdulillah tahun ini beliau menang, semoga bisa membawa Indonesia semakin maju,” kata Ketua Muslimat NU Kabupaten Semarang ini, Jumat (23/8/2024) di Pasar Bringin.
Arifah mengatakan, dirinya bersatu dengan Ngesti Nugraha untuk kepentingan yang lebih besar, yakni masyarakat Kabupaten Semarang. “Saya maju menjadi calon wakil bupati ini didorong para kiai dan rekan-rekan kades. Masyarakat juga banyak menyatakan dukungan, saya bersedia agar lebih bermanfaat untuk masyarakat banyak, terutama kaum perempuan dan ibu,” ujarnya.
Dia optimistis bisa memenangkan Pilkada 2024 bersama Ngesti Nugraha. “Saya belum kampanye, ini baru berbelanja di pasar, ibu-ibu dan pedagang sudah antusias. Kita akan selalu bersama-sama bergerak menyerap aspirasi dan mewujudkannya,” kata Arifah.
Kedatangan Arifah ke Pasar Bringin, disambut pedagang dan pembeli, salah satunya Yanti. Bersama teman-temannya, dia mengajak kepala desa perempuan tersebut berfoto bersama. “Semoga bu Arifah menang di pemilihan bupati dan mewakili perempuan di pemerintahan,” ujarnya.
Seolah tanpa batas, mereka tak segan mereka merangkul dan mengajak Arifah berfoto. “Bu Arifah sudah seperti keluarga bagi para pedagang, tidak ada jarak dan biasa berbelanja blusukan ke pasar sendiri,” ungkapnya. (SJ/14)