Bincang Buku SMA Kesatrian 2 Semarang di Tengah Krisis Minat Baca

SEMARANG – Berbicara minat baca, Indonesia memang masih jauh tertinggal dari negara-negara lainnya. Namun, di tengah krisis minat baca tersebut, SMA Kesatrian 2 Semarang berupaya membuktikan bahwa masih ada remaja yang gemar membaca buku. Tepatnya Kamis (23/2/2023) para siswa merayakan acara bertajuk Siswa Bersuara, Bincang Buku Surga di Mana karya Sulis Bambang.

Acara tersebut berlangsung sangat meriah dan menggembirakan. Ke sebelas siswa yang membaca dan menjadi pembincang memaparkan pengalaman mereka dengan runtut dan menarik. Bahkan, kepala sekolahnya pun terkagum dan heran saat menyimak pemaparan sebelas pembincang.

“Saya senang. Mereka mengulas buku dengan baik. Bahkan tidak kalah dengan acara-acara semacam bedah buku yang biasanya bernarasumber dari pakar juga sastrawan.” papar Sunarno seusai acara.

Bincang buku kali ini memang tergolong unik. Kebanyakan acara semacam itu pembincangnya ialah para pakar atau sastrawan yang sudah populer. Kali ini justru semua pembincangnya ialah siswa. Hasilnya pun tak kalah hebat. Sebelas pembincang berhasil mengungkapkan pengalaman bacanya dengan kritis dan mengesankan.

“Di luar dugaan, ternyata di usianya yang masih remaja, mereka mampu mengulas buku dan memaparkan di depan penulisnya langsung sekeren itu. Saya sangat senang. Bangga pada mereka. Di tengah krisis minat baca, mereka membuktikan bahwa masih ada remaja yang cinta membaca.” tambah Teguh Satriyo, guru Bahasa Indonesia yang menggagas acara tersebut.

Menurut Senandung, siswa pembincang yang kini duduk di bangku kelas XII, ia sangat senang diberi kesempatan untuk mengapresiasi buku dan bertemu penulisnya secara langsung. Senandung juga terlihat sangat kritis, bahkan ia detil mengkritisi sampai pada unsur tata tulis dan ejaan.

“Acara seperti ini harus terus digalakkan. Ini jelas angin segar bagi iklim sastra di Semarang.” ungkap Adhitya Armitrianto, Ketua Dewan Kesenian Semarang yang turut membersamai awal hingga akhir acara. (SJ/14)