Bahasa Rasa dalam Karya-karya Sawung Jabo
YOGYAKARTA – Tembang “Ada Suara Tanpa Bentuk” menjadi pembuka konser Sawung Jabo bersama Sirkus Barock di Taman Budaya Yogyakarta, Minggu (18/9/2022). Malam itu, kelompok musik bergenre rock balada itu membawakan 20 lagu untuk mengobati kangen penggemarnya.
YOGYAKARTA – Tembang “Ada Suara Tanpa Bentuk” menjadi pembuka konser Sawung Jabo bersama Sirkus Barock di Taman Budaya Yogyakarta, Minggu (18/9/2022). Malam itu, kelompok musik bergenre rock balada itu membawakan 20 lagu untuk mengobati kangen penggemarnya.
Konser bertajuk “Senandung Anak Wayang Reunion”, Sirkus Barock tampil dengan konsep teatrik, dengan berkolaborasi seniman berbagai genre. Seperti pelukis, penari dan sastra.
Di antara kemeriahan irama musik dari atas panggung, ada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang hadir menyaksikan langsung penampilan para seniman gaek tersebut.
“Ini konser yang lama tidak bisa dilaksanakan, tapi saya surprise saja karena beberapa waktu lalu beliau (Sawung Jabo) watshapp saya hanya bertanya kabar baik. Tapi ternyata di balik itu kawan-kawan yang lain menceritakan akan ada konser ini. Jadi habis acara di Jakarta saya ke sini mau nonton ini,” ujar Ganjar.
Menurut Ganjar, Sawung Jabo adalah seniman yang punya semangat luar biasa. Di usianya yang sudah 71 tahun, masih mampu berkarya, bahkan menghidupkan panggung musik.
“Ternyata Mas Jabo dengan usia 71 tahun masih semangat yang luar biasa. Masih seperti yang dulu, masih konyol juga. Kalau orang sini bicara ya wedus-wedusan, isih iso,” paparnya.
Penampilan Sirkus Barock, bagi Ganjar, tidak berubah seperti puluhan tahun lalu.
“Ya dengan tampilan gaya Sirkus Barock itu mengingatkan sekian puluh tahun lalu dia tampil. Akhirnya reuni, tadi banyak orang yang ketemu di sini ada kawan seniman yang lain Mas Butet, Mas Soni, juga ikut tampil. Saya kira semua sedang membangun solidaritasnya untuk memberikan semangat di antara kita untuk tampil. Selalu keren,” terangnya.
Dalam kesempatan itu, Ganjar juga memberikan semangat kepada seniman-seniman muda untuk terus berkarya.
“Tentu saja, yang lain jangan sampai kalah. Proses kreatif mesti terus ada dan ruang semacam ini terus dipakai agar kemudian orang bisa mengekspresikan karya seninya dan yang lain bisa mengapresiasi. apresiasi kawan-kawan tadi luar biasa,” tandasnya.
Malam itu, Sirkus Barock menyuguhkan 20 lagu andalannya. Di antaranya Di Hatimu Aku Berlindung, Burung Putih, Kanvas Putih, Jula Juli Anak Nageri, Penjelajah Alam, Gumam Batin Pengembara, Sudah Merenungkah Kau Tuan? dan Petualangan Alam. (SJ/14)