34 Tahun Berkarya, Teater Gema Lahirkan Ribuan Karya dan Tokoh Nasional
SEMARANG – Sejumlah pertunjukan mengiringi perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 34 Teater Gema Universitas PGRI Semarang (UPGRIS). Pementasan drama hingga peluncuran buku mewarnai pesta milad teater kampus yang berdiri sejak 1990 tersebut.
Teatrikal Tumpeng mengawali rangkaian acara yang diselenggarakan di Halaman Parkir Gedung Balairung UPGRIS, belum lama ini. Teatris pemotongan tumpeng tersebut dilakukan oleh Sekretaris Dinas (Sekdin) Pendidikan Kota Semarang, Erwan Rahmat.
Erwan merupakan satu di antara pendiri Teater Gema sekaligus ketua pertama unit kegiatan mahasiswa bidang seni peran tersebut. Erwan melakukan pemotongan tumpeng yang diberikan kepada Wildan Aulia Kiwil, Ketua Teater Gema sekarang ini.
“Ini merupakan perayaan sederhana dari kami sebagai refleksi sekaligus penyemangat Teater Gema dalam berkarya,” kata Pembina Teater Gema UPGRIS, Ahmad Ripai.
Peluncuran buku berjudul ’34 Puisi Untuk Gema 34 Tahun’ menjadi rangkaian berikutnya. Tiga penulis buku puisi tersebut langsung hadir dan membedahnya. Mereka yaitu, Tegsa Teguh Satrio, Ramadhan Kaff, dan Setia Naka Andrian yang juga jebolan Teater Gema.
Pembacaan puisi berjudul ‘Kopi 5 K Saja’ juga menjadi perhatian penonton. Puisi tersebut dibacakan oleh Nalendra Ajib Afisaputra dari Komunitas Rumah Kita (Koruki) Demak.
“Semua penampil merupakan anggota Teater Gema. Begitu pula Nalendra adalah putra sulung dari Mas Ari Bubut yang merupakan senior Teater Gema,” ujar Pai, sapaan akrabnya.
Puncak acara makin meriah tatkala dua pertunjukan teater disuguhkan. Naskah lakon berjudul ‘Ojo Dipekso’ karya Gebah yang notabene anggota baru Teater Gema menghibur penonton. Tak kalah menarik pementasan berjudul ‘Firasat’ karya Tegsa Teguh Satrio dengan sutradara Ahmad Sofyan Hadi juga mengguncang tawa para penonton.
“Perayaan ulang tahun kali ini sebagai silaturahmi keluarga Teater Gema dan juga harapannya menjadi sarana perekat pelaku teater di Kota Semarang,” ujar Kiwil.
Setidaknya terdapat 500 orang penonton menjadi saksi bertambahnya usia Teater Gema. Mereka yang hadir berasal dari macam latar belakang. Mulai para pelaku hingga penikmat teater dari kalangan mahasiswa hingga umum berkumpul hingga acara usai.(SJ/15)