Literasi Teknologi dalam  Pembuatan Desain Busana

oleh

Sri Sumaryani, S. Pd. M. Pd

(Guru Tata Busana SMK N 1 Sayung)

Pengembangan kemampuan dan kemauan dimana setiap pembelajaran harus berjalan sebagai interaksi dinamis dan seimbang bersama kondisi lingkungan dimana siswa hidup (Sudira, 2016). Tantangan siswadalam menghadapi masa depan adalah memiliki kreativitas seiring perkembangan jaman. Siswa perlu mengubah pola pikir yang terkait dengan kompetensi. Dalam hal ini siswa perlu melakukan kolaborasi dalam menciptakan karya inovatif baru, menumbuhkan semangat kerjasama untuk memanfaatkan dan bermanfaaat bagi lingkungan sekitar. Selain itu siswa perlu beradaptasi dengan perkembangan teknologi.

Perkembangan teknologi yang semakin maju berimbas pada semua bidang kehidupan. Bidang busana juga mengalami perkembangan teknologi dari cara memuat desain hingga proses produksi. Perkembangan teknologi bidang busana perlu di update oleh SMK yang memiliki program studi busana. SMK merupakan  lembaga pendidikan kejuruan yang menyiapkan lulusannya sesuai keahlian yang ditekuninya. Siswa perlu dibekali  dengan keterampilan sesuai tuntutan industri, diajarkan kebiasaan berpikir dan bekerja melalui pelatihan yang dilakukan secara berulang (Kemdikbud, 2013: 5).

Bekal keterampilan yang diberikan melalui berbagai upaya diantaranya dengan gerakan literasi. Literasi tidak hanya sekedar membaca dan menulis, namun mencakup keterampilan berpikir menggunakan sumber pengetahuan. Pada abad 21 kemampuan  literasi dalam beradaptasi lingkungan menggunakan teknologi yang ada sangat diperlukan. Literasi teknologi  (technology literacy) adalah kemampuan memahami kelengkapan yang mengikuti teknologi dan memanfaatkan teknologi (Kemdikbud, 2016). Literasi teknologi dalam dunia busana meliputi dari penciptaan desain hingga teknologi produksi pakaian maupun asesorisnya.

Dalam suatu penciptaan karya busana dimulai dari proses desain. Desain busana dibuat secara manual maupun digital. Digitalisasi desain busana ini merupakan literasi teknologi yang dikembangkan bagi siswa busana sesuai tuntutan industri saat ini. Pembuatan desain busana secara manual dibuat dengan media pensil dan kertas serta alat mewarnai, namun pembuatan desain busana secara digital dibuat dengan memanfaatkan perkembangan teknologi dengan android maupun komputer yang didukung internet. Seiring perkembangan teknologi busana, siswa belajar mengoperasikan perangkat lunak dalam membuat desain busana.

Kemampuan dalam memahami teknologi untuk membuat desain salah satunya dengan alat yang paling dekat dalam genggaman yaitu menggunakan media gadged atau android. Aplikasi yang dapat digunakan contohnya adalah Ibis paint X yang dapat membuat desain busana secara digital. Data/file desain busana yang telah dibuat dapat dikelola menggunakan  canva dan sebagainya agar dapat dijadikan bahan presentasi unjuk karya. Setelah itu siswa juga belajar untuk mencetak, sebagai suatu media promosi maupun dapat mengakses internet untuk media sosial dalam menampilkan karya busananya.

Literasi teknologi dalam pembuatan desain busana digunakan dari awal mendesain hingga untuk publikasi karya seni. Publikasi ini diharapkan sebagai upaya siswa belajar untuk menunjukkan  kemampuannya dari hal yang paling dekat dan sesuai perkembangan teknologi yang ada. Kemampuan siswa memanfaatkan teknologi dalam bidang busana menjadi salah satu solusi bekerja maupun berwirausaha oleh lulusan SMK pada program keahlian busana. Kompetensi lulusan ini sesuai tuntutan kompetensi abad 21 dimana siswa mampu untuk memiliki keterampilan berpikir kreatif (creative thinking), berpikir kritis dalam memecahkan masalah (critical thinking and problem solving), mampu berkomunikasi (communication) dan collaboration.(*)